PADANG, SUMBARKITA — Dari data yang dihimpun SumbarKita dalam satu minggu terakhir setidaknya terjadi tiga kasus bunuh diri di Ranah Minang.
Kasus pertama terjadi di Tapan, Pesisir Selatan, Senin, 18 Juli lalu. Saat itu warga Tapan dihebohkan dengan penemuan mayat di sebuah rumah kosong dalam kondisi tergantung.
Setelah diidentifikasi kepolisian, diketahui korban yang ditemukan gantung diri itu diketahui berinisial DP (21) dan berjenis kelamin laki-laki.
DP diduga nekat mengakhiri hidupnya karena sempat cekcok dengan ibunya. Korban juga sempat menghilang sejak, Kamis, 14 Juli hingga akhirnya ditemukan meninggal dunia.
Kasus kedua terjadi di Nagari Suayan Kabupaten Limapuluh Kota, Kamis, 21 Juli. Adalah AP (35) yang ditemukan tewas gantung diri di kawasan ladang.
Dari fakta yang dibeberkan kepolisian, korban diketahui merupakan sosok tertutup, suka menyendiri, dan tidak bergaul dengan warga yang lainnya.
Kasus terakhir terjadi di Bukittinggi, warga menemukan jasad pria di sebuah kos-kosan di RT 01/RW 01, Simpang Mandiangin, Kelurahan Campago Ipuah, Jumat (22/7/2022).
Diketahui bahwa pria yang ditemukan tewas gantung diri itu berinisial WA (21) asal Jakarta Barat.
Korban baru satu minggu berada di Bukittinggi. Kedatangannya itu dengan maksud menemui sang kekasih.
Polisi mengungkap, malam sebelum WA ditemukan tewas, ia sempat berselisih dengan sang kekasih. Sebelum mengakhiri hidup korban meninggalkan pesan yang ditulis di potongan kardus bekas.
Dalam pesannya, WA meminta agar informasi mengenai kematiannya itu tidak dikabarkan ke ibunya. Ia juga meminta maaf dan meminta untuk dimakamkan dengan layak. (*)
Berita Terkait :
- Motif Bunuh Diri di Bukittinggi: Diduga Akibat Bertengkar dengan Kekasih
- Pemuda Asal Jakarta Akhiri Hidup di Bukittinggi, Tinggalkan Pesan Menyentuh di Potongan Kardus
- Penemuan Mayat Tergantung di Rumah Kosong, Bikin Warga Tapan Geger
- Polisi Berhasil Identifikasi Jasad yang Ditemukan Gantung Diri di Tapan
- Dalam Seminggu 3 Pria Muda Bunuh Diri, Terbaru di Limapuluh Kota