SUMBARKITA.ID — Polri mengungkapkan alasan petugas menembak 4 pengikut Habib Rizieq Shihab (HRS) saat di dalam mobil karena melawan petugas. Selain melawan petugas, Polri menyebut pengikut HRS membahayakan karena hendak merebut senjata milik petugas.
“Kenapa dilakukan penindakan tegas dan terukur, karena yang bersangkutan ingin merebut senjata milik petugas,” kata Kabagpenum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (14/12/2020).
“Tentunya ketika direbut suatu hal yang berpotensi membahayakan petugas, sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur,” lanjutnya.
Ramadhan menyampaikan dalam satu mobil itu terdapat 7 orang, tiga di antaranya polisi. Ramadhan menuturkan petugas yang berada di lokasi sejak awal tidak bertujuan melakukan penangkapan.
“Karena situasinya memang pada saat itu (petugas) bukan ingin melakukan penangkapan. Posisinya di mobil itu ada 7 orang, 3 petugas dan 4 laskar pengawal, posisinya dua di depan tiga belakang,” ujarnya dilansir detikcom.
Seperti diketahui, peristiwa itu terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Senin (7/12) pukul 00.30 WIB. Insiden itu berawal dari penyelidikan petugas terkait rencana pemeriksaan Habib Rizieq.
Dari situ polisi menerima informasi ada rencana pengerahan massa mengawal Habib Rizieq untuk pemeriksaan yang dijadwalkan berlangsung pada Senin, 7 Desember 2020. Fadil mengatakan pihaknya membuntuti kendaraan pengikut Habib Rizieq itu.
Namun polisi mendapat perlawanan. Kelompok diduga pengikut Habib Rizieq itu membawa senjata api dan menyerang dengan memepet mobil polisi.
“Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang, kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS meninggal dunia sebanyak 6 orang,” kata Fadil, Senin (7/12/2020). (sk/detik)