SUMBARKITA.ID — Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Ade Armando mendukung pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang menyebut Islam sedang mengalami krisis. Untuk itu, Ade Armando menilai, perlu umat Islam mengucapkan terima kasih ke Emmanuel Macron.
“Umat Islam harus berterima kasih dengan Macron. Islam memang sedang dalam krisis. Bukan cuma di Prancis, tapi diseluruh dunia. Dan kalau dibiarkan, ini akan mendorong perang berkepanjangan dan kehancuran di dunia.” Ujar Ade Armando dikutip dari Chanel YouTube Cokro TV, Kamis (5/11).
Ade Armando menilai, Islam saat ini mengalami keterbelakangan. Menurutnya, dunia Islam sangat identik dengan konflik berdarah.
“Dunia Islam saat ini adalah dunia yang terbelakang. Konflik berdarah adalah karakter yang khas kita dengar ketika ada berita tentang dunia Islam,” Ujar Ade.
Dia menilai kekerasan kerap mewarnai Islam, seperti pendindasan terhadap minoritas, terorisme, penggulingan penguasa, penindasan oposisi, pembunuhan karena perbedaan pendapat, pengingkaran hak perempuan, yang menurutnya merupakan cerita-cerita yang lazim didengar dari dunia Islam.
Selain kekerasan, ilmu pengetahuan juga tidak tumbuh di dunia Islam. Semua itu lantaran ada gagasan dalam cara pikir islam yang menurutnya menyesatkan.
“Keterbelakangan ini terutama lahir dari cara beragama yang tidak mendorong ummat Islam untuk berpikir secara terbuka. Krisis Islam berawal dari gagasan yang sesat,” katanya.
Ade Armando melanjutkan, keterbelakangan dan konflik ini berawal dari keyakinan bahwa Islam tertinggal karena meninggalkan ajaran-ajaran Islam murni.
“Islam dianggap menjadi bodoh dan kalah karena mengabaikan perintah Allah dan teladan Nabi Muhammad. Karena itu jawaban terhadap keterbelakangan muslim adalah dengan mempurifikasi ajaran Islam,” lanjutnya.
Dia mengatakan, ada anggapan menyebut bahwa, umat Islam dinilai sudah menyeleweng dari rel aslinya. Untuk itu, Islam harus dikembalikan ke ajaran aslinya, kembali kepada Alquran dan teladan Nabi Muhamad, serta kesepakatan-kesepakatan ulama di masa lalu.
“Mereka inilah yang disebut sebagai kaum Islamis radikal.” Cetus Ade Aramando.
“Islam sedang dalam keadaan krisis. Peringatan Macron benar belaka ,” tutupnya. (dj/sk)