SUMBARKITA.ID – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Sumatera Barat anjlok total. Kini harnya berada di posisi terendah, yakni dibawah Rp 1.000 per kilogram.
Turunnya harga BTS ini juga mempengaruhi harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO). Informasi yang dikeluarkan oleh Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat, Kamis (23/6/2022). Harga CPO untuk periode 22-30 Juni 2022 diputuskan sebesar Rp 10.262,00/kg.
Sementara indeks “K” ditetapkan 93,05%, harga cangkang Rp 14,73/kg, harga inti sawit atau palm kernel (PK) Rp 5.890,00/kg.
Sementara pada periode 15-21 Juni, harga CPO ditetapkan Rp 11.887,21/kg, PK Rp 6.157,11/kg, sementara harga cangkang dan besaran indeks “K” ditetapkan sama dengan periode saat ini.
Dengan demikian, harga CPO untuk periode ini turun sebesar Rp 1.625,21/kg, dan harga PK juga turun sebesar Rp 267,11/kg.
Anjloknya harga ini membuat petani menjerit. Walaupun fenomena penurunan harga sudah mulai terlihat sejak awal Juni 2022 ini.
“Dengan kondisi harga sawit yang semakin terpuruk membuat para petani sawit di Solok Selatan dilanda kecemasan,” kata Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Solok Selatan, Emi Susnawati, Kamis (23/6).
Adapun anjlok harga sawit ini dikarenakan kebijakan penghentian sementara ekspor CPO pada tanggal 21 April 2022 oleh Presiden Joko Widodo. Yang kemudian kebijakan tersebut dicabut pada 23 Mei 2022.
Kebijakan penyetopan eksport ini membuat negara-negara importir membuat kontrak baru dengan negara penghasil sawit seperti Malaysia. Walaupun penyetopan eksport Sawit telah dicabut, perlu waktu negara Importir untuk membuat kontrak kerjasama lagi dengan perusahaan pengeksport CPO Indonesia.
“Ini penyebab utama TBS sawit terus anjlok, kini dikabarkan dibawah Rp1.000 hasil pengaduan para petani ke kami Apkasindo,” jelas Emi.
Ia berharap, dalam hal ini negara harus hadir untuk menyelamatkan nasib petani sawit Indonesia. Karena kalau harga seperti ini dikhawatirkan petani sawit tidak mampu lagi merawat kebun, memenuhi kebutuhan hidupnya dan meyekolahkan anak-anak mereka.
Manajer PT Sakato Andalas Kencana (SAK), Deka menjelaskan, pada posisi Kamis (23/6/2022) pabrik hanya mampu membeli kelapa sawit kepada petani dengan harga Rp 930 per kilogram. Dirinya juga tidak tahu pasti kenapa harga sawit merosot.
“Kita tidak tahu alasan yang sebenarnya, harga TBS turun lagi menjadi di bawah Rp1000 per kilogram,” ucapnya. (*)