SUMBARKITA.ID — Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim mengatakan, bahwa penerapan kurikulum pada 2022 akan diserahkan kepada masing-masing sekolah.
Ia memastikan, bahwa pihak Kemendikbudristek tidak akan mengatur. Artinya, apakah sekolah ingin atau tidak menjalankan kurikulum baru atau kurikulum yang ada pada saat ini.
“Kita tidak akan melakukan pemaksaan apapun dalam bentuk kurikulum,” ujar Nadiem, Jumat (3/12/2021).
Menurut Nadiem, sekolah yang ingin dan punya kemauan untuk mencoba kurikulum baru ataupun masih berdiri dengan kurikulum yang sekarang itu adalah opsinya sekolah.
Dengan demikian, kurikulum yang baru tersebut bukanlah hal yang wajib dan dipaksakan. Menurut dia, sekolah tak perlu merasa khawatir jika tetap menjalankan kurikulum 2013.
“Karena ini masa pemulihan, itu temanya adalah tidak perlu khawatir, karena ini semua keputusan masing-masing sekolah,” tegasnya.
Namun, lanjut Nadiem, bagi sekolah yang ingin mengadopsi kurikulum baru tersebut, bisa dilakukan secara bertahap.