SUMBARKITA.ID — Salah satu masjid tertua di dunia baru saja ditemukan oleh arkeolog di Israel. Hal ini menjadi kesempatan langka untuk meneliti bangunan bersejarah bagi umat muslim.
Dikutip dari Guardian, Minggu (7/2/2021) fondasi masjid yang digali berada di bagian selatan Laut Galilea, tepatnya di kota Tiberias, Israel Utara. Diperkirakan pembangunan masjid dilakukan satu generasi setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Kini, masjid tersebut menjadi salah satu rumah ibadah muslim paling awal yang akan dipelajari oleh arkeolog.
“Kami tahu, banyak masjid yang didirikan tepat pada awal periode islam,” kata seorang spesialis arkeologi islam yang memimpin penggalian, Katia Cytrin-Silverman.
Dia mengatakan bahwa penggalian masjid bersejarah tersebut menjadi kesempatan langka baginya untuk mempelajari arsitektur rumah ibadah umat muslim. Sedangkan masjid bersejarah lainnya seperti Masjid Nabawi, Al Aqsa hingga Damaskus masih berdiri hingga kini dan tak dapat diteliti oleh para arkeolog.
Saat masjid di bangun sekitar tahun 670 Masehi, Tiberias menjadi kota yang diperintah muslim selama beberapa dekade. Kota ini menjadi pusat utama kehidupan dan pendidikan Yahudi selama hampir lima abad.
Sebelum ditaklukkan oleh tentara muslim pada tahun 635, Bizantium menjadi rumah bagi salah satu konstelasi situs kristen yang menghiasi garis pantai laut Galilee. Lalu di bawah pemerintahan muslim, Tiberas menjadi ibu kota provinsi kerajaan islam dan berkembang menjadi terkenal. Namun hingga saat ini tak banyak informasi mengenai sejarah peradaban muslim di Tiberias.
Penelitian ini pun pada akhirnya mengungkap sikap toleransi beragama yang dilakukan para pemimpin islam pada masa itu. Masjid yang pertama kali dibangun tersebut berdampingan dengan sinagoga lokal dan gereja Bizantium.
“Anda lihat bahwa permulaan pemerintahan islam di sini sangat menghormati penduduk, yang penduduk utama kota adalah, Kristen Yahudi, Samaria,” kata Cytrin-Silverman.
“Mereka tidak menghancurkan rumah ibadah orang lain, tapi mereka benar-benar menyesuaikan diri dengan masyarakat yang mereka pimpin,” tambahnya
Menurut kepala Arkeolog Israel yang tidak terlibat dalam penggalian, Gideon Avni, penemuan tersebut juga membantu menyelesaikan perdebatan ilmu ilmiah terkait kapan masjid mulai menstandarkan desainnya menghadap ke arah Mekah (Ka’bah).
“Dalam temuan arkeologi, sangat jarang ditemukan masjid-masjid purba,” kata Gideon.
Melansir BBC, para ahli sejarah mengungkapkan bahwa masjid yang dibangun saat periode awal islam memang seringkali tertutup oleh bangunan masjid yang baru. Ini membuat para ahli kesulitan untuk melakukan penelitian. (*/sk)