SUMBARKITA.ID — Moeldoko mengatakan terjadi kekisruhan dan petarungan ideologis di Partai Demokrat jelang 2024. Kepala Badan Hukum dan Pengamanan Partai DPP Partai Demokrat, Ardy Mbalembout menyebut Moeldoko sok tau dan tidak mengenal Partai Demokrat.
“Habis tertipu menjadi ketua umum melalui KLB ilegal, sehingga didaulat menjadi Ketum KW laiknya jam KW, sekarang malah omongannya melantur kemana-mana,” ujar Ardy dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/3/2021).
“Itulah akibat Moeldoko bukan orang Demokrat dan tidak mengenal Partai Demokrat, tapi sok tau bilang ada pertarungan ideologis di Demokrat,” sambungnya.
Ardy mengatakan, para kader Partai Demokrat merasa nyaman di bawah kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Menurutnya, tidak ada ideologi lain selain bhinneka tunggal ika dan nilai-nilai Pancasila did dalam Partai Demokrat.
“Kami sangat nyaman bersama Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono. Bhinneka tunggal ika, nilai-nilai Pancasila, sangat dipegang teguh di sini. Tidak ada ideologi lain yang mendapat tempat di sini,” kata Ardy.
Ardy menyebut, bila Moeldoko mau menyelamatkan bangsa maka lakukan tugasnya sebagai Kepala Staf Presiden (KSP). Menurutnya, bukan malah merebut paksa Partai Demokrat.
“Kalau benaran mau menyelamatkan bangsa dan negara, bukan kemudian menjadi bagian dari begal politik yang merebut paksa Partai Demokrat secara ilegal. Lakukan saja tugasnya selaku Kepala Staf Presiden dengan sungguh-sungguh,” kata Ardy.
“Presiden saja tidak punya waktu luang memikirkan hal lain selain mengurusi negara, ini kepala staf presiden malah sibuk bersiasat merebut kepemimpinan partai politik secara kasar dan ilegal,” imbuhnya.
Selanjutnya, Ardy menyebut Moeldoko tidak perlu mengajari Partai Demokrat tentang demokrasi. Ardy menilai kongres yang Partai Demokrat pada 2020 sesuai dengan hukum, sedangkan Moeldoko dipilih sebagai Ketum secara ilegal.
“Jangan ajari kami tentang demokrasi. Kongres kami tahun 2020 sah sesuai dengan hukum, dan berjalan dengan demokratis. Anda itu dipilih jadi Ketum KW di KLB ilegal, melanggar UU Parpol dan AD/ART Partai Demokrat, lalu dipilih bukan oleh pemilik suara, pakai mekanisme voting gaya anak SD, malah mau bahas-bahas demokrasi? Mikir!” pungkasnya dilansir detikcom.
Diketahui sebelumnya, Moeldoko meyakini terjadi permasalahan dalam tubuh Partai Demokrat. Moeldoko mengatakan terjadi kekisruhan dan bergesernya arah demokrasi.
“Saya orang yang didaulat untuk memimpin Demokrat. Kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh Demokrat,” ujar Moeldoko melalui postingan instagram resminya dr_Moeldoko, Minggu (28/3/2021).
Moeldoko mengatakan terjadi pertarungan ideologis di tubuh Partai Demokrat jelang Pemilu 2024. Pertarungan juga disebut dilakukan secara terstruktur.
“Terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024. Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali, ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045,” kata Meoldoko. (sk/detik)