SUMBARKITA.ID — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat berupaya mengurangi jumlah keramba (jala apung) di Danau Maninjau hingga 40 persen. Hal ini untuk mengurangi pencemaran lingkungan di danau tersebut.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan, saat ini keramba ikan yang ada di danau Maninjau berjumlah sekitar 17 ribu.
“Insya Allah jumlah karamba yang ada saat ini akan terus berkurang. Kita sudah lakukan koordinasi dengan Pemkab Agam dan masyarakat selingkar danau untuk lebih maksimal, dalam rangka Danau Maninjau kembali menjadi danau yang sehat,”katanya.
Ha tersebut disampaikan gubernur saat menyerahkan bantuan Pemprov Sumbar kepada nelayan di Jorong Galapuang Nagari Tanjuang Sani Kecamatan Tanjuang Raya Kabupaten Agam, pada Minggu (23/5/2021). Bantuan itu berupa mesin longtail 8,5 PK sebanyak 44 unit senilai Rp349 juta.
Menurut gubernur, bantuan tersebut untuk mengalihkan usaha perikanan budidaya keramba jaring apung menjadi usaha penangkapan ikan di Danau Maninjau.
Jumlah budidaya keramba jaring apung diharapkan berkurang, namun juga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan.
“Hal ini perlu kesepakatan dengan semua masyarakat sekitarnya untuk melakukan pembersihan di danau agar menjaga kualitas air serta Danau Maninjau sebagai destinasi wisata prioritas,” ujarnya.
Menurut Mahyeldi, jika masyarakat setempat beralih ke menjadi nelayan tangkap, maka Pemprov Sumbar bersedia membantu. Pemprov Sumbar bersedia memgucurkan dana sebesar Rp.15 Miliar menyesuaikan dengan kebutuhan nelayan di Danau Maninjau.
Selanjutnya di halaman berikutnya