SUMBARKITA.ID — Unggahan foto Gunung Merapi di Jawa Tengah dengan kilatan hijau di puncaknya viral dan menggegerkan media sosial. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN pun angkat bicara soal hal ini.
Dalam laman Edukasi Lapan, Peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangerang, menyebutkan berdasarkan data International Meteor Organization (IMO) yang diakses dari https://imo.net ada dua hujan meteor aktif selama bulan Mei ini. Khususnya saat kilatan hijau tertangkap kamera pada Kamis (27/5/2021).
Hujan meteor yang pertama adalah Eta Aquarid yang telah berlangsung sejak 19 April hingga 28 Mei 2021. Puncak fenomena ini terjadi pada tanggal 6 Mei pukul 03:00 UT (universal time).
Intensitas hujan ini adalah 50 meteor per jam saat di Zenit dan kelajuan meteor mencapai 66 kilometer per detik.
Hujan Meteor Eta Aquarid disaksikan saat malam hari dengan titik kemunculan Hujan Meteor berada di dekat konstelasi Aquarius, sebagaimana dari Edukasi Lapan, Minggu (30/5/2021).
Hujan meteor lain adalah Aietid yang telah berlangsung sejak 14 Mei lalu hingga 24 Juni mendatang. Puncak aktivitasnya pada 7 Juni dengan intensitas 30 meteor per jam ketika di Zenit.
Dilaporkan jika kelajuannya 38 kilometer per detik. Berbeda dengan Eta Aquarid, hujan ini dapat dilihat pada Siang Hari dan titik munculnya berada di dekat Konstelasi Aries.
“Sehingga dari dua data ini, bisa diduga bahwa kilatan cahaya kehijauan yang muncul di dekat gunung Merapi mungkin terkait dengan aktivitas hujan meteor,” kata dia.
Selanjutnya di halaman berikutnya