SUMBARKITA.ID — Enam orang anggota TNI diperiksa terkait pembakaran Polsek Ciracas. Demikian disampaikan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.
“Ada saat ini 6 orang masih dalam penyelidikan dari Pomdam Jaya (Polisi Militer Kodam Jaya). diduga 6 orang ini menerima sms langsung dari prada MI,” katanyaDudung saat konferensi pers, Sabtu (29/8).
Ia menjelaskan, pemicu aksi ini diduga dari MI seorang anggota TNI yang mengalami kecelakaan tunggal. Namun, informasi tersebut disampaikan kepada rekan-rekannya dengan berlebihan hingga memicu pecahnya insiden tersebut.
“Sebetulnya kejadian itu betul-betul dari hasil CCTV kecelakaan tunggal. Namun, informasi yang diberikan oleh prada MI kepada rekan rekannya adalah informasi yang salah, sehingga diterimanya oleh kawan kawannya informasi yang salah ini menjadi perasaan yang terlalu berlebihan, jiwa korsa yang terlalu berlebihan yang tidak terkendali yang tidak menerima informasi yang tidak akurat sehingga dia melakukan tindakan-tindakan anarkis,” bebernya.
“Padahal kejadian tersebut sudah kita amankan melalui Dandim diberikan pengarahan bahwa kejadian tersebut yang sebenernya adalah kecelakaan tunggal,” sambungnya.
Oleh karena itu, pihaknya segera melakukan penyelidikan dan diamankan enam orang untuk diminta keterangannya.
“Saat ini sedang dalam proses penyidikan dan dari beberapa orang yang saat ini 6 orang diinvestigasi tetap berjalan dan akan kita sampaikan kemudian,” katanya.
Dudung mengaku tak tahu jumlah pastinya yang mendatangi Polsek Ciracas. Namun, ia menyayangkan atas berita tak benar tersebut menjadi pengerusakan Polsek Ciracas.
“Informasinya demikian sekitar 100 orang ya dari beberapa anggota yang melakukan pengerusakan tersebut, baik kepada sekitar masyarakat, karena mereka mencari siapa pelaku pengeroyokan, kemudian informasi berkembang lagi si pelaku pengeroyokan ada di Polsek padahal sebetulnya tidak ada sama sekali, dan tidak ada kaitannya dengan kepolisian karena kepolisian pun saat kejadian itu tidak ada di tempat,” jelasnya.
Menurutnya, para pelaku pengerusakan bergerombol usai informasi dari MI. Ia menyampaikan kepada grup angkatan 2017 kalau dirinya dikeroyok.
“Memang dari hasil investigasi untuk sementara dari HP yang bersangkutan menyampaikan di grup angkatanya 2017 dari tam tama menyampaikan yang bersangkutan itu adalah dikeroyok bukan kecelakaan tunggal. Tetapi versi lain dia ke komandanya menyampaikan dia kecelakaan tunggal. Sehingga ini yang mengakibatkan amarah dari teman temannya,” katanya.
Lebih lanjut ia menegaskan, kalau itu benar adalah kecelakaan. Hal ini berdasarkan rekaman CCTV dan juga pemeriksaan saksi-saksi. Namun, ia belum tahu kenapa MI mengaku kalau dirinya dikeroyok.
“Kita tanya ke yang bersangkutan dia secara jujur menyampaikan bahwa yang bersangkutan kecelakaan tunggal. Kita tanyakan saat ini masih proses penyelidikan kenapa dia sampaikan ke grup pernyataan yang berbeda,” katanya dilansir Merdeka.com (AF/SK)