SUMBARKITA.ID — Pengerjaan renovasi rumah Burhan, warga Cupak Tangah, Kecamatan Pauh yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui program bedah rumah terkesan asal jadi. Persoalan tersebut disampaikan anggota DPRD Padang, Budi Syahrial yang menilai program Pemko Padang hanya pencitraan.
Budi menjelaskan, asal jadinya pengerjaan fisik bedah rumah Burhan itu dilihat dari temuan ada kayu yang tidak diketam. Selain itu, lanjutnya, tidak ada jaringan listrik di rumah tersebut.
“Masak orang disuruh tinggal tapi tidak ada jaringan listrik. Belum lagi ketersediaan air bersih,” kata Budi ketika berdialog dengan oborsumbar.com jaringan sumbarkita.id, Senin (17/5/2021).
Budi menambahkan, ketiadaan jaringan listrik tentu berakibat warga yang rumahnya dibedah harus memasang jaringan listrik baru. Sementara, lanjutnya, warga itu tidak punya biaya.
“Ini namanya menyusahkan kendati warga tersebut dibawa nginap semalam di Palanta Walikota,” sebutnya.
Terkait dengan pengerjaan fisik tersebut, politisi Gerindra ini menilai proyek bedah rumah tidak ada perencanaannya. Budi menimpali, ada permainan pada proyek ini.
“Stakeholder terkait harus memanggil pelaksana kegiatan. Minta penjelasan kenapa ada kejanggalan dalam bedah rumah,” paparnya.
Pada kesempatan itu, Budi menekankan kepada Pemko Padang untuk mengevaluasi program SEMATA.
“Memang tujuan program itu baik, namun kalau implementasinya tidak sesuai harapan tentu berdampak pada masyarakat,” pungkasnya. (*/sk)