SUMBARKITA.ID — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan boikot produk-produk Prancis terkait kemarahannya pada Presiden Prancis Emmanuel Macron. Imbas dari seruan ini, sejumlah brand fashion Prancis seperti Louis Vuitton (LV) dan Chanel ikut disenggol untuk diboikot.
Seruan boikot yang dilakukan Presiden Turki Erdogan ini terjadi setelah Presiden Macron memberikan komentar yang membela sekularisme Prancis dan mengkritik Islam radikal. Ia dianggap melindungi majalah yang menghina Nabi Muhammad SAW dengan mengatasnamakan kebebasan pers.
“Aku menyerukan pada masyarakat, jangan pernah memberikan kredit untuk barang berlabel Prancis, jangan membelinya,” begitu kata Presiden Erdogan.
Seruan Presiden Erdogan ini langsung menggema di media sosial dan negara-negara Islam. Seperti dikutip dari WWD, Universitas Qatar, kampus pemerintahan, beberapa hari lalu dilaporkan menunda penyelenggaraan French Culture Week.
Beberapa grup perdagangan Arab sudah menarik produk-produk Prancis dari rak-rak mereka. Dan menurut WWD, industri barang mewah, kosmetik serta makanan yang diprediksi akan terkena dampaknya.
Apalagi ada seruan di media sosial sesuai dengan permintaan Presiden Erdogan.
Hashtag #BoycottFranceProducts #BoycottFrance ramai di media sosial dengan foto sederet logo brand Prancis yang diserukan diboikot.
Seruan Boikot Brand Prancis.
Dari deretan logo brand Prancis yang diancam diboikot itu tak sedikit yang termasuk brand fashion dan kosmetik. Louis Vuitton, Chanel, Celine, Givenchy, Yves Saint Laurent, dan Lancome ada di dalam daftar brand yang diboikot tersebut.
Terkait seruan boikot ini, organisasi yang menaungi brand-brand kosmetik di Paris, Federation des Entreprises de la Beaute, mengaku hingga saat ini belum mendapat tanggapan dari negara-negara terkait.
“Kami akan mengobservasi apakah boikot ini akan diteruskan dan berdampak atau tidak pada penjualan produk kosmetik Prancis,” demikian pernyataan dari Federation des Entreprises de la Beaute.
“Kami mempercayai pihak berwenang Prancis untuk mengingatkan negara-negara mitra kami tentang absurditas boikot ini dan meminta mereka untuk melepaskan diri dari hal tersebut,” tambah Federation des Entreprises de la Beaute.
Saat dihubungi WWD, L’Oreal dan Kering menolak berkomentar terkait aksi boikot terhadap brand Prancis ini.
Dalam hal penjualan barang mewah, pasar Timur Tengah menyumbangkan 6% penjualan pada grup Kering di pertengahan pertama 2020. Kering merupakan brand yang menaungi Yves Saint Laurent.
Sedangkan pada grup LVMH yang menaungi Louis Vuitton, pasar Timur Tengah menyumbangkan 11% penjualan di tengah tahun pertama 2020.
Hingga saat ini seruan atas boikot pada produk Prancis seperti Louis Vuitton, Chanel dan brand lainnya masih ramai di media sosial. Presiden Erdogan sendiri pada Minggu (25/10/2020) kembali mengkritik Presiden Macron. Dia meminta sang presiden melakukan pemeriksaan kesehatan mental karena pandangannya yang buruk tentang Islam. (ag/sk)