SUMBARKITA.ID — Setelah melakukan investigasi intensif selama sepekan pasca-insiden tertimbunnya para pekerja yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, akhirnya Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Sumatra Barat (Sumbar) memutuskan untuk menutup sementara lubang tambang batu bara milik CV Tahiti Coal di Kota Sawahlunto.
Disampaikan oleh Kepala Dinas ESDM Sumbar Hery Martinus, berdasarkan laporan inspektorat kementerian dalam penyelidikan, menyatakan bahwa kecelakaan terjadi saat pekerja melakukan perawatan dan memperlebar lubang tambang.
“Itu diakibatkan kecelakaan ketika merawat dan memperlebar lubang tambang dengan penjaga. Sehingga ada kayu penyangga patah dan menyebabkan lubang tambang runtuh,” ungkap Hery, Selasa (22/9/2020).
Dijelaskan lebih lanjut, pihaknya memutuskan untuk menutup lubang tambang karena khawatir akan terjadi kecelakaan susulan apabila tetap beroperasi.
Sejauh ini, untuk kawasan tambang batu bara di CV Tahiti Coal masih belum boleh beroperasi. Dinas ESDM Sumbar meminta pihak pengelola tambang untuk melakukan evaluasi dan presentasi terlebih dahulu pasca-peristiwa tersebut terjadi.
Diketahui lubang tambang milik CV Tahiti Coal berjumlah tiga buah, sementara itu lokasi kecelakaan berada di salah satu lubang. Pihaknya menyimpulkan peristiwa ini murni kecelakaan. (ag/sk)