Tengku Zul menilai, seolah Komunis mulai digambarkan dengan citra yang baik. Sebagai korban.
“Di belahan dunia Komunis biadab bunuh jutaan orang. Di NKRI Komunis mulai digambarkan baik, culun, korban kejahatan Tentara dan Kiyai serta Santri. PKI memberontak tahun 1948 proklamasi-kan Republik Soviet, yang jahat Muhammad Hatta PKI 1965 yang jahat pak Harto dan ABRI. Waspad,” cetus Tengku Zul.
“Ujung ujungnya nanti dijawab. Itu baru draft. Belum final. Nanti di final akan dimasukkan nama KH Hasyim Asy’ari kemudian baru diterbitkan. Lha, babak penyisihan saja sudah out, bagaimana bisa masuk final?Sementara 4 tokoh PKI masuk duluan.Capek deh. Kerjanya begitu melulu,” pungkas Tengku Zul.
Diprotes NU
Nahdlatul Ulama (NU) juga telah memprotes Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim karena pendiri NU, Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari mendadak hilang dari Kamus Sejarah Indonesia Jilid I terbitan Kemendikbud.
Ketua Umum NU Circle, R. Gatot Prio Utomo, memprotes keras dan meminta Nadiem bertanggung jawab atas penghilangan jejak sejarah ini.
“Kami tersinggung dan kecewa atas terbitnya Kamus Sejarah Indonesia ini. Kamus itu memuat foto Hadratus Syech Hasyim Asy’ari tetapi tidak ada “entry” nama beliau sehingga berpretensi menghilangkan nama dan rekam jejak sejarah ketokohannya,” kata Gatot dalam keterangannya, Senin (19/4)
“Kami meminta kamus itu direvisi dan ditarik dari peredaran,” ucap pria yang akrab disapa Gus Pu itu menegaskan dilansir fin.co.id
Gus Pu menyebut kamus itu terdiri dari dua jilid; Jilid I Nation Formation (1900-1950) dan Jilid II Nation Building (1951-1998). (*/sk)