Penasihat ilmiah terkemuka, K. VijayRaghavan, memperingatkan potensi gelombang ketiga COVID-19.
“Gelombang ketiga tak dapat dihindari, mengingat tingginya tingkat peredaran virus,” katanya saat konferensi pers, Rabu (5/5).
“Namun belum diketahui pada waktu skala apa tahap 3 ini akan terjadi. Kita harus mengantisipasi gelombang baru,” sebutnya.
Perdana Menteri Narendra Modi dikecam karena tidak langsung bertindak menekan gelombang kedua COVID-19. Terutama setelah acara keagamaan dan kampanye politik menarik puluhan ribu orang dalam beberapa pekan terakhir dan menjadi acara “penyebar yang dahsyat.”
Lonjakan infeksi juga berbarengan dengan penurunan drastis vaksinasi yang disebabkan oleh masalah pasokan dan pengiriman, sekalipun India menjadi produsen vaksin terbesar di dunia. (*/sk)