Pendeta Jupinus mengatakan sesungguhnya sejumlah warga masih dirundung kekhawatiran akan kemunculan KKB. Kehadiran TNI-Polri membuat Pendeta Jupinus dan warga merasa aman.
“Sekarang su aman, Bapak-bapak su datang, kita panggil kembali keluarga yang sudah hilang di hutan dan guru-guru,” ujar Pendeta Jupinus.
Dalam sepekan terakhir, KKB telah mengakibatkan empat nyawa melayang, meliputi nyawa warga yang berprofesi sebagai guru hingga tukang ojek. KKB merusak sekolah, rumah warga, dan membakar rumah anggota DPRD di Beoga.
Pada Kamis (8/4), seorang guru SD atas nama Oktavianus Rayo (43) tewas ditembak KKB di Kampung Julukoma. Pada Jumat (9/4), guru SMP bernama Yonathan Randen tewas ditembak KKB. Tukang ojek bernama Udin (41) tewas ditembak KKB di Pasar Ilaga, pada Rabu (14/4). Pada Kamis (15/4), seorang pelajar SMA di Ilaga tewas ditembak KKB. (detik/sk)